Dusun Lowok Desa Permanu Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang, menyimpan potensi yang sangat luar biasa, selain kondisi alamnya yang masih asri masyarakat dusun lowok juga masih sangat memegang teguh nilai-nilai adat budaya peninggalan leluhur
Sampai saat ini aktifitas budaya kesenian topeng malangan di dusun lowok Ds. Permanu masih cukup masif, dalam satu minggu ada tiga kali pertemuan latihan, untuk malam rabu dan malam kamis rutin digelar latihan karawitan malangan untuk mengiringi wayang dan tari topeng dan malam minggu digunakan untuk belajar menari anak-anak, Topeng malangan Dusun Lowok mempunyai ke khasan, ciri khasnya adalah bahwa wayang topengnya pakemnya adalah pakem wayangan, seperti cerita mahabarata dan purwa, dimana saat ini yang sering ditampilkan besicnya adalah wayang krucil yang menampilkan tokoh Dewi sekartaji dan klono suwandono yang tidak akan pernah ditemui dalam konsep perwayangan mahabarata dan purwa.
yang menjadi istimewa disini adalah para pengrawit, penari dan pemahat topengnya kesemuanya mulai dari bapak-bapak, kaum muda dan anak-anak berasal dari warga dusun lowok sendiri bahkan yang membuat pernak-pernik kelengkapan menari adalah kaum perempuaan dan ibu-ibu warga dusun lowok, proses ini menandakan bahwa warga dusun lowok berkesenian didasari oleh kebutuhan berbudaya, nguri-uri peninggalan leluhur sebagai entitas kebangsaan bukan sekedar berkesenian untuk sesuatu yang diorientasikan pada materi,
Kita semua patut untuk bersukur bahwa Sesepuh tari topeng malangan juga masih sehat dan masih mampu memberi bimbingan kepada kaum muda.. beliau adalah mbah Ngaimun yang saat ini sudah berusia 75 tahun teman seperjuangan dan sejawat mbah Karimun ”alm” dalam berkesenian, selain Mbah Ngaimun ada juga master pemahat topeng, beliau adalah mbah Sugiat, pahatan dan ukiran beliau sangat halus dan bila diperhatikan betul topeng2 buatan Mbah sugiat terkesan hidup, di dusun lowok juga masih tersimpan rapi topeng-topeng peninggalan leluhur yang usianya lebih tua dari para sesepuh yang kini masih ada, bisa dibilang topeng-topeng peninggalan ini hanya ada tersisa didusun Lowok Desa Permanu saja.
Topeng-topeng ini masih tersimpan rapi didalam kotak topeng yang rencana kedepanya akan dijadikan musium sekaligus sanggar budaya seni topeng malangan yang rencana pembangunannya akan dianggarkan dari dana desa dan sudah masuk dalam dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) tahun 2019 Desa Permanu, sanggar tersebut dibangun diatas tanah desa yang luasnya sekitar 300m2 dan berada di dusun lowok, ekspektasi yang setinggi-tingginya kepada Pak Suparno Kades desa permanu yang dalam kebijakan arah pembangunan desa sudah peduli dalam pelestarian kebudayaan masyarakat desa.
Jadi bagi para pembaca yang berminat meminang topeng-topeng peninggalan tersebut supaya diurungkan niatnya karena topeng2 tersebut sudah dianggap pusaka leluhur oleh masyarakat desa permanu secara umum
Ditahun 2019 ini masyarakat dusun lowok desa Permanu juga akan membuat agenda rutin untuk kajian kebudayaan yang akan diselenggarakan tiap dua bulan sekali, pematerinya bisa berasal dari unsur kedinasan, akademik, tokoh-tokoh kebudayaan dan para pelaku seni, dari kegiatan ini diharapkan terciptanya suatu iklim edukasi masyarakan dan para pecinta seni kebudayaan yang akan dijalankan dalam suatu konsep yang sederhana, natural namun berbobot, harapan kedepan secara umum Ds. Permanu diharapkan mampu untuk menjadi desa literasi/ edukasi budaya yang akan menjadi kebanggaan khususnya warga desa permanu dan kecamatan pakisaji pada umumnya.
Penulis:
Eddy
Pendamping Desa Pakisaji
Kabupaten Malang
foto dokumentasi