MEMBESARKAN DISKURSUS DESA
Kemunculan diskursus (emergence of discourse) menurut Foucault
- Muncul dari belakang (tiba-tiba, tidak terduga)
- Membesar karena dibicarakan (cloud kata kunci membesar, saling menimpali diskursus), apapun alasannya
Mengapa terasa tiba-tiba?
- Merupakan sudut pandang baru, yang belum terpikir sebelumnya
- Konsekuensi pada pengukuran/metode baru, yang tidak dilakukan sebelumnya
- Contohnya: UU 6/2014, PP 60/2014, Kepmendesa PDTT No 40/2021
Apa konsekuensi untuk membesarkan diskursus “desa”?
- Harus dibicarakan, muncul dalam pembicaraan
- Media untuk membicarakan: dari cetakan, video, medsos, dll
- Perlu ketrampilan untuk menulis, membuat video, memotret, dsb
BERITA MASUK KEMENDESA.GO.ID
Urgensi
- Kebutuhan komunikasi Kemendesa dan desa àDaily Report Pendamping Desa,Ruang Desa
- Perubahan sudut pandang: mengikutkan pendamping dan desa ke dalam berita-berita Kemendesa
Konsekuensi
- Kebutuhan ketrampilan TPP untuk mencatat, memotret, membuat video, menulis, mengedit
- Pelatihan jurnalistik bagi TPP
- Wahana pemuatan foto, tulisan, video dari TPP
daridesa.kemendesa.go.id
- Alamat redaksi: redaksidaridesa@kemendesa.go.id
- Wahana jurnalisme warga desa dan TPP: https://daridesa.kemendesa.go.id (dalam proses pengembangan September 2021)
Selengkapnya:
Disampaikan oleh:
Ivanovic Agusta
Kapusdatin KemendesPDTT
Dalam Sarapan SDGs TVDesa