Desa Langir, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur meraih penghargaan sebagai desa terbaik pertama dalam kategori pengelolaan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2021.
Sementara itu, Desa Nele Lorang, Kecamatan Nele, meraih desa terbaik kedua dalam kategori pengelolaan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2021 dan Desa Tana Duen, Kecamatan Kangae, meraih desa terbaik ketiga dalam kategori pengelolaan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2021.
Raihan itu diumumkan Pemerintah Kabupaten Sikka saat menggelar Musrenbang tingkat Kabupaten Sikka tahun 2022 di Gedung Sikka Convention Center, Senin (4/4).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Kristianita Fitriani, menjelaskan bahwa ada kriteria penilaian yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dan ada 4 kelompok indikator penilaian yaitu meliputi masukan, proses, keluaran dan hasil.
“Ada 20 sub indikator, pembobotan dan scoring serta keputusan oleh Kemenkeu, daerah bersifat mengusulkan. Kita usul 20, yang dapat 15 desa,” jelas Kristianita Fitriani.
Disinggung terkait hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Sikka tahun 2021 tentang penyalahgunaan Dana BUMDes di Desa Langir, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Kristianita Fitriani mengatakan bahwa hal itu tidak ada keterkaitan secara langsung.
Terhadap raihan itu, ke-15 desa tersebut akan mendapatkan dana reward sebesar Rp 248 juta dari Pemerintah Pusat.
“Harapan kita semoga 147 desa di Kabupaten Sikka ini bisa terus meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan desa mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban tepat waktu, tepat sasaran, tepat substansi dan tepat aturan, sehingga bisa bermanfaat untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” harap Fitriani.
Sementara itu, Pj Kepala Desa Langir, Aloysius Simprianus kepada media ini menyampaikan apresiasi kepada segenap perangkat Desa Langir, BPD Desa Langir, tokoh masyarakat, tokoh muda, pendamping desa, dan seluruh masyarakat Desa Langir atas kerja sama sehingga Desa Langir bisa meraih peringkat pertama dalam kategori pengelolaan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2021.
“Kita di Desa Langir ini untuk tahun 2021 ini yang menjadi silpa itu hanya silpa dari anggaran untuk pelatihan pengurus BUMDes, itu sekitar Rp 6 juta rupiah, tetapi secara keseluruhan semuanya aman,” kata Aloysius Simprianus.
Atas raihan itu, dirinya berharap agar kedepannya terus dipertahankan dan apa yang sudah menjadi perencenaan harus dijalankan sesuai dengan hasil musyawarah bersama masyarakat.
“Prestasi yang ada harus kita pertahankan dan ini sekaligus motivasi untuk para calon kepala desa Langir yang baru,” ujar Aloysius Simprianus.
Untuk diketahui, Desa Langir termasuk salah satu dari 17 desa di Kabupaten Sikka yang akan menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada 19 Juli 2022 mendatang.
Meski demikian, Aloysius Simprianus mengakui mengalami kendala dalam pengelolaan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2021 diantaranya transferan dana dari pusat ke rekening desa mengalami keterlambatan.
Hal itu menurut dia, keterlambatan itu menyebabkan silpa anggaran tahun 2021 dari item angaran untuk pelatihan pengurus BUMDes Langir Mandiri.
“Tetapi mudah-mudahan tahun ini bisa berjalan sesuai dengan jadwal yang diatur, ini kami sementara buat SPT untuk pengajuan dana khusus BLT dan Dana Desa (DD) ada beberapa kegiatan,” jelasnya.
Sementara itu, disinggung soal reward dari pemerintah pusat sebesar Rp 248 juta, Aloysius Simprianus menjelaskan bahwa dana itu akan dipergunakan untuk pembangunan masyarakat Desa Langir.
sumber: https://kumparan.com/florespedia/desa-langir-raih-desa-terbaik-pertama-kategori-pengelolaan-dana-desa-di-sikka-1xokPliNGBl/full